Final Fantasy Tactics dan Relevansi Pesan Politiknya
Yasumi Matsuno sebut pesan politik di Final Fantasy Tactics tetap relevan hingga kini meski gamenya rilis hampir 30 tahun lalu.


Game Final Fantasy Tactics kembali menjadi sorotan setelah pengumuman versi terbarunya bertajuk The Ivalice Chronicles dalam acara State of Play pada Juni 2025. Kehadiran game strategi klasik ini bukan hanya dinantikan karena gameplay-nya yang legendaris, namun juga karena pesan politik yang dikandungnya. Dalam wawancara terbaru, sang kreator Yasumi Matsuno menegaskan bahwa pesan-pesan politik yang ia sampaikan dalam game ini masih sangat relevan hingga hari ini.
Relevansi Final Fantasy Tactics di Tengah Isu Politik Global
Dalam wawancara eksklusif dengan Denfaminicogamer, Yasumi Matsuno selaku Director Final Fantasy Tactics menyoroti kembali elemen politik dalam game yang ia sutradarai hampir tiga dekade silam. Ia menyampaikan bahwa kondisi dunia saat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang ia gambarkan dalam narasi politik Final Fantasy Tactics. Dengan kata lain, meski game Final Fantasy Tactics telah berusia hampir 30 tahun, pesannya tetap memiliki relevansi politik yang kuat dengan situasi saat ini.
Menurut Matsuno, inspirasi cerita dalam game tersebut datang dari pengalaman pribadi dan latar belakangnya sebagai mantan jurnalis ekonomi. Ketika Final Fantasy Tactics dikembangkan, Jepang sedang mengalami krisis ekonomi besar yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut dan warga kehilangan pekerjaan. Fenomena ini membentuk dasar narasi game, yakni konflik antar kelas, perebutan kekuasaan, serta kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin yang terus terjadi dari waktu ke waktu.
Final Fantasy Tactics dan Kesenjangan Sosial yang Tak Pernah Usai
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Matsuno adalah bagaimana kesenjangan sosial menjadi inti dari cerita Final Fantasy Tactics. Game ini menggambarkan dunia yang penuh konflik antar golongan, di mana ketimpangan antara kelas bawah dan atas menciptakan ketegangan yang berujung pada perang dan pertikaian. Narasi tersebut tidak hanya fiktif, melainkan mencerminkan realitas sosial yang masih terus berlangsung bahkan hingga sekarang.
Matsuno juga menyampaikan bahwa pada masanya, ia berharap akan ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Namun, dalam pandangannya, “dunia tidak berubah sama sekali” dan bahkan menganggap bahwa situasi di tahun 1990-an mungkin lebih baik dibandingkan hari ini. Kesenjangan ekonomi, konflik berkepanjangan, serta polarisasi antar masyarakat masih menjadi isu global, sama seperti yang digambarkan dalam Final Fantasy Tactics puluhan tahun lalu.
Pandangan Yasumi Matsuno terhadap Dunia Saat Ini
Dalam wawancara tersebut, Yasumi Matsuno mengungkapkan keprihatinannya terhadap konflik dan kondisi politik global yang terjadi saat ini. Ia menyebutkan beberapa konflik nyata seperti antara Rusia dan Ukraina, Israel dan Pakistan, Iran, serta Syria sebagai contoh nyata bahwa perang dan ketegangan antar bangsa masih terus berlangsung. Semua ini menurutnya membuktikan bahwa pesan politik Final Fantasy Tactics tetap beresonansi di tengah krisis dunia kontemporer.
Ia juga menyoroti bagaimana ketimpangan sosial dan ekonomi yang belum teratasi terus memicu perpecahan dalam masyarakat. Dalam pernyataannya, Matsuno menyampaikan bahwa harapannya akan dunia yang berubah kini sirna, dan game yang ia buat justru menjadi “refleksi masa depan” yang semakin rumit. Final Fantasy Tactics bukan hanya game strategi, melainkan sebuah karya yang merekam dinamika politik dan kegelisahan sosial yang melintasi zaman.
Sumber: ©︎ Gamebrott | Dok: © Gamebrott
Rekomendasi

Pria California Ditangkap karena Curi Game Nintendo Switch
2 hari yang lalu
Clair Obscur Jadi Referensi Baru Square Enix Kembangkan Final Fantasy
2 hari yang lalu
Soulframe Liang Sebut Bahwa Phantom Blade Zero Bukan Game Soulslike
2 hari yang lalu
Komposer Final Fantasy, Nobuo Uematsu Ungkap Square Runtuh Usai Sakaguchi Keluar
2 hari yang lalu