Know Your Culture
Pelayan Cantik Guyur Air di Kuil Tokyo, Suasana Jadi Sejuk Seketika!
Pelayan Cantik Guyur Air di Kuil Tokyo, Suasana Jadi Sejuk Seketika!

Setiap musim panas, Tokyo menghadirkan berbagai cara untuk mengatasi cuaca panas dan lembap. Salah satunya terlihat di Kuil Kanda, di mana para pelayan dari kafe dan restoran bertema di Akihabara berkumpul untuk mengikuti tradisi uchimizu. Acara ini memadukan budaya tradisional Jepang dengan sentuhan modern khas Akihabara, menghadirkan suasana unik yang menarik perhatian warga dan wisatawan.

 

Maid Jepang Uchimizu Tokyo

 

Pelayan dan Kuil Tokyo Hadirkan Tradisi Uchimizu yang Memikat

Musim panas di Tokyo dikenal dengan suhu yang tinggi dan kelembapan yang membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat. Untuk itu, masyarakat Jepang menghidupkan kembali tradisi uchimizu, yaitu memercikkan air di permukaan jalan atau batu untuk membantu mendinginkan udara sekitar. Kegiatan ini memiliki sejarah panjang sejak akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16. Bagi para pelayan kafe di Akihabara, Kuil Kanda menjadi lokasi yang tepat untuk menggelar tradisi ini karena estetika kuil yang selaras dengan nuansa klasik uchimizu.

 

Maid Jepang Uchimizu Tokyo

 

Uchimizu di Kuil Tokyo dengan Sentuhan Pelayan Akihabara

Kuil Kanda, yang juga dikenal sebagai Kanda Myojin, terletak dekat pusat budaya pop Akihabara di Tokyo. Hubungan ini membuat acara uchimizu tidak hanya berpegang pada nilai tradisi, tetapi juga mendapatkan sentuhan budaya otaku. Tahun ini, “Uchimizu Girls Gathering” kembali digelar dengan melibatkan pelayan dari 17 kafe dan restoran bertema di Akihabara. Mereka memercikkan air sambil meneriakkan “Suzushiku nare!” atau “Jadilah keren!”, sebuah variasi dari ucapan khas maid café “Oishiku nare!” yang biasanya digunakan untuk menyemangati hidangan bagi pelanggan.

 

Maid Jepang Uchimizu Tokyo

 

Tradisi Uchimizu di Kuil Tokyo Turunkan Suhu dan Satukan Komunitas

Di antara peserta, terlihat pelayan Renachi dan Chiakyan dari At-Home Cafe, salah satu kafe terkenal di Akihabara yang sedang merayakan ulang tahun ke-20. Menariknya, sebelum acara dimulai, suhu tanah di area Kuil Kanda tercatat mencapai 38 derajat Celsius. Setelah pelaksanaan uchimizu, suhu menurun hingga 31 derajat Celsius. Penurunan ini cukup signifikan, meskipun belum dapat dipastikan seberapa luas atau lama efek pendinginannya bertahan. Lebih dari sekadar menurunkan suhu, tradisi uchimizu yang dilakukan oleh para pelayan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempererat hubungan dalam komunitas Tokyo. Dengan antusiasme tinggi dari pengunjung dan peserta, acara ini dipastikan akan kembali digelar tahun depan.